Laman

Kamis, 27 Mei 2010

MAkaLah MarTHa eLIzaBeTH rOGer

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang


Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia ( kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer - Toey,1994).
Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi, keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.

1.2 Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model Keperawatan menurut Martha E. Rogers serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Defenisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers.
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.

2.2 Asumsi Dasar

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai manusia, yaitu :

1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi.



Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yang ditunjukkan oleh Martha E Roger :

1. Sumber energi.
2. Keterbukaan.
3. Pola-pola perilaku.
4. Ukuran - ukuran 4 dimensi.

Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah manusia dan lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi dan informasi dari lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan. Karena pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi utama Martha E Roger.Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.

2.3 Prinsip-prinsip HemodinĂ¡mica
Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :

1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
2.4 Perbandingan dengan Teori Lain
Prinsip hemodinamika lebih mudah daripada teori sistem pada umumnya. Prinsip hemodinamika yaitu helicy dibandingkan pada prinsip equifinalli dan negetropi. Equifinally merupakan sistem terbuka yang mungkin dicapai tergantung pada keadaan dan ditentukan oleh suatu pengukuran yang mempunyai tujuan.

2.5 Teori dan Empat Konsep Dasar Roger
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.

1) Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan ritual.
2) Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip hemodinamika.
3) Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4) Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5) Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
6) Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7) Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.
Komponen dalam proses keperawatan Prinsip Hemodinamik Integrality Resonancy Helicy

Komponen Pengkajian Keperawatan Mengkaji interaksi antara indvidu dan lingkungan, bagaimana keduannya saling mempengaruhi Mengkaji kejadian yang bervariasi selama proses kehidupan Mengkaji ritmisasi pola kehidupan dan lingkungan perubahan waktu dan perubahan kebutuhan yang terjadi selama terjadinya perubahan pola kehidupan yang berirama mengkaji tujuan hidup. Komponen Diagnosa Keperawatan Menggambarkan pengabungan medan energi antara individu dengan lingkungan Menggambarkan proses kehidupan yang bervariasi sebagai individu yang utuh Menggambarkan pola yang berirama antara individu dan lingkungan.
Komponen Rencana dan Implementasi Keperawatan Menciptakan lingkungan yang sebaik baiknya bagi individu Mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan individu dalam konteks seutuhnya Mendukung terciptanya dinamisasi pola yang berirama antara individu dan lingkungan. Menerima perbedaan sebagai evolusi yang cepat.Komponen Evaluasi Keperawatan Mengevaluasi perubahan di dalam integrasi lingkungan dan individu Mengevaluasi modifikasi yang diciptakan dalam variasi proses kehidupan manusia Mengevaluasi pola yang berirama dari individu dan lingkungan. Mengevaluasi hasil yang di harapkan

2.6 Menggunakan Prinsip-prinsip Roger dalam Proses Keperawatan

Prinsip - prinsip hemodinamika memberi petunjuk untuk mengetahui hubungan antara perkembangan individu dengan alam sebagai respon sehat yang berhubungan dengan masalah yang terjadi. Kesuksesan menggunakan prinsip hemodinamika perlu pertimbangan perawat dan melibatkan baik perawat maupun klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu di luar individu adalah bagian dari lingkungan maka perawat menjadi bagian dari lingkungan klien.
Keperawatan bekerja dengan klien bukan untuk untuk klien. Ini meliputi proses keperawatan dengan menunjukkan bahwa perawat memperhatikan manusia secara keseluruhan, tidak cukup satu aspek, satu masalah, atau terbatas pada pemenuhan kebutuhannya saja.

2.7 Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset Keperawatan

Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian keperawatan.


2.8 Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan

Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.

2.9 Hubungan teori keperawatan Martha E. Rogers dengan Praktik Keperawatan
Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.

1) Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2) Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3) Penyesuaian terhadap pola
4) Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses penyembuhan.
5) Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6) Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7) Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
2.10 Bagan Ilustrasi Dinamisme Proses Keperawatan Martha E. Rogers

Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers membuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :
Manusia Lingkungan Sehat Secara terus menerus berhubungan dengan individu
Sejahtera Melakukan pertukaran energi dengan individu
Profesi memberikan pelayanan kepada semua orang, memaksimalkan potensi kesehatan dalam interaksi antara manusia dengan lingkungan
Konsep diambil dari studi dan observasi manusia yang memberikan dasar untuk model konseptual

Teori Konseptual

Konsep manusia seutuhnya :
1. Medan energi
2. Keterbukaan
3. Pola
4. Dimensi

Prinsip Hemodinamik :
1. Integrality
2. Resonancy
3. Helicy

Praktik Keperawatan
“Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu semua orang di manapun mereka berada dan menunjang kesejahteraan yang maksimal bagi individu, keluarga dan kelompok (Rogers, 1985)”
Model konseptual mamberikan fokus keperawatan
Ilmu keperawatan memberikan pengetahuan yang menjadi dasar praktik keperawatan
Ilmu keperawatan
Riset : Pengetahuan dan aplikasi
Teori : Dikembangkan untuk menjelaskan, mendeskripsikan dan memprediksi

BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Martha E. Rogers tidak memberikan teori yang spesifik dalam aplikasinya dalam proses keperawatan akan tetapi dengan mengadaptasikan prinsip homeodinamik. Maka perawat dapat menuangkan dasar – dasar pemikiran Martha E. Rogers ke dalam tahap demi tahap proses keperawatan. Untuk lebih dapat memudahkan pemahaman, berikut contoh kasus keperawatan yang kemudian di dalam asuhan keperawatannya menggunakan konsep dasar homeodinamika Martha E. Rogers.

Contoh kasus I :
Tn.T (21 tahun) adalah karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa. Posisi yang ditempati Tn.T adalah sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena itu Tn.T terbiasa bekerja di ruang ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan menyenangkan. Dua hari yang lalu Tn.T mengalami sebuah kecelakaan di sebuah jalan perkotaan, ketika itu Tn.T sedang istirahat keluar dari kantor untuk membeli pizza, Tn.T yang hendak menyeberang jalan mendadak tertabrak sebuah mobil yang mengakibatkan Tn.T mengalami Fraktur Femur yang membuatnya harus di rawat di RS. Aplikasi teori keperawatan Martha E. Rogers dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami Tn.T di uraikan dalam tabel berikut:

Komponen dalam proses keperawatan Prinsip Hemodinamik
Integrality Resonansi Helicy
Komponen Pengkajian Keperawatan.
1. Bagaimana Tn. T melihat lingkungannya
2. Apa perbedaan yang dirasakan Tn.T antara RS dengan rumahnya sendiri
3. Bagaimana reaksinya terhadap perubahan lingkungan
4. Bagaimana masalah kesehatannya dan lingkungan dimana ia berada saat ini saling mempengaruhi
1. Bagaimana riwayat kesehatan Tn.T
2. Apa penyimpangan dari keadaan normal yang dapat ia rasakan.
3. Dimana penyimpangan tersebut berhubungan antara individu dan lingkungan
4. Apa alasan masuk Rumah Sakit.
5. Bagaimana hal ini akan mempengaruhi kehidupannya.
1. Apa pola kebiasaan dan rutinitas normal Tn.T sebelum mengalami Fraktur.
2. Aktivitas apa yang biasanya dapat Tn.T lakukan.
3. Pengalaman trauma masa lalu apa yang ia alami.
4. Seberapa besar pengalaman tersebut mempengaruhi keadaannya saat ini.
5. Apakah level perkembangan Tn.T
6. Apakah lingkungan R.S menghambat perkembangan tersebut
7. Apa tujuan Tn.T

Komponen Diagnosa Keperawatan Bagaimana sifat interaksi antara Temon dengan Lingkungannya Bagaimana dampak hospitalisasi dapat mempengaruhi kehidupan Tn.T Bagaimana pola irama yang ditunjukkan Tn.T

Komponen Rencana dan Implementasi keperawatan
1.Bagaimana RS dapat di modifikasi untuk mereduksi perbedaan yang di temukan
2. Bagaimana Tn.T dapat di bantu untuk memahami bahwa perbedaan tidak dapat di hilangkan
3. Bagaimana status kesehatannya dapat ditingkatkan dgn memanipulasi keadaan lingkkungan.
1. Bagaiman mendukung perkembangan normal Tn.T
2. Bagaimana dampak hospitalisasi dapat di minimalkan
1. Bagaimana mendukung aktifitas dan rutinitas normal Tn.T selama di RS.
2. Modifikasi apa yang dapat dilakukan untuk mendukung aktifitas dan rutinitas Tn.T
3. Bagaimana mendukung pertumbuhan dan perkembangan individu
4. Bagaimana membantu Tn.T untuk mewujudkan rutinitas normalnya
5. Bagaimana membantu ia mewujudkan tujuannya

Komponen Evaluasi Keperawatan
1. Apakah kebiasaan Tn.T berubah karena modifikasi lingkungan
2. Reakssi apa yang saat ini di tunjukkan Tn.T
1. Apakah perkembangan Tn.T normal
2. Apakah dampak yg mmpengaruhi perkembangan dpt di minimallisasi
1. Apa pola ritmik yang di perllihatkan
2. Apa perkembangan Tn.T sdh didukung
3. Apakah Tn.T merubah tujuannya

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pada intinya Martha E. Rogers memandang perawat sebagai ilmu dan mendukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab itu keperawatan mengembangkan pengetahuan dari ilmu - ilmu dasar dan fisiologi, begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri, ilmu keperawatan bertujuan untuk memberikan inti dari pengetahuan abstrak untuk mengembangkan penelitian ilmiah dan analisis logis dan kemampuan menerapkannya dalam praktik keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil penemuan terbaru mengenai keperawatan secara humanistik.

4.2. Harapan
Penulis berharap semoga penyusunan makalah tentang model konsep keperawatan Martha E Rogers ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pendidikan dan praktik keperawatan.

1 komentar:

Dyah DydyCandy mengatakan...

Makasih ya atas tulisannya tentang Konsep Martha Rogers nya, Terutama pada Bab III pembahasan kasusnya, saya sangat terbantu sebagai mahasiswi keperawatan.. :)